jatimnow.com - Pemuda Muhammadiyah Kota Surabaya mendeklarasikan gerakan anti politik uang dan anti isu suku, agama, ras dan antargolongan (SARA). Hal ini untuk merespon kemungkinan pelanggaran yang terjadi saat pilkada tahun ini.
Deklarasi tersebut dibacakan saat acara jalan sehat untuk memperingati Milad ke-86 Pemuda Muhammadiyah. Acara ini juga diikuti oleh 1000 orang di depan Taman Mundu, Surabaya, Minggu (6/5/2018).
Baca Juga: Hasil Situng KPU, Pasangan Khofifah-Emil Menang Tipis di Surabaya
Dalam deklarasi yang dibacakan Ketua Pemuda Muhammadiyah Kota Surabaya, Rahmat serta didampingi Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya Arif'an itu, menyebut bahwa bahaya politik uang dan SARA sebagai ancaman besar bagi demokrasi dan kedaulatan rakyat.
Selain itu, Pemuda Muhammadiyah Surabaya juga menghimbau kepada calon kepala daerah, legislatif, DPD dan partai politik peserta Pemilu Tahun 2019, untuk tidak menggunakan politik uang dan SARA dalam mempengaruhi pilihan pemilih.
Baca Juga: Menang Pilgub Jatim, Rumah Khofifah Banjir Karangan Bunga
"Pemuda Muhammadiyah Surabaya mengajak pemilih menentukan pilihan secara cerdas berdasarkan visi, misi, dan program kerja bukan berdasarkan politik uang dan SARA," tutur Rachmat.
Pemuda Muhammadiyah Surabaya juga mendukung pengawasan dan penanganan terhadap politik uang dan politisasi SARA yang dilakukan pengawas Pemilu.
Baca Juga: Ada Pemilih Ganda, Penghitungan Suara di TPS 49 Manukan Dihentikan
"Pemuda Muhammadiyah Surabaya meminta calon Kepala Daerah, Legislatif, DPD dan partai politik peserta Pemilu Tahun 2019 untuk tidak melakukan intimidasi, ujaran kebencian, kekerasan atau aktivitas dalam bentuk apapun yang dapat mengganggu proses penanganan pelanggaran praktik politik uang dan SARA," paparnya.
Reporter: Fahrizal Tito
Editor: Erwin Yohanes
Editor : Redaksi