jatimnow.com - Para kiai sepuh Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur menyerukan gerakan 'Sedulur Ngaji'.
Baca Juga: Akui Kemenangan Khofifah di Pilgub Jatim, Ini Harapan Gus Ipul
Gerakan ini bagian dari hasil istikharah para kiai sepuh dalam mendukung calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) di Pemilihan Gubernur Jatim 2018.
KH Nurul Huda Jazuli, pengasuh pondok pesantren Ploso, Kediri mengatakan, gerakan Sedulur Ngaji, agar para jamaah mengetahui hasil istikharah jumhur ulama.
“Agar Haji Saifullah Yusuf Gus Ipul terpilih dan dilantik menjadi gubernur Jawa Timur sebagai wujud ketaatan, ketawadluan kepada masyayikh, kiai NU, serta pengasuh pondok pesantren,” ujar KH Nurul Huda Jazuli di sela-sela pembacaan seruan Sedulur Ngaji di Kafiyah Ijazah Munas Ke-2 IMAP (Ittihad Al-Mutakhorrijin Al-Falah Ploso), pondok pesantren Mamba'ul Ma'arif, Denanyar, Jombang, Minggu (4/3/2018).
Dalam acara di Ponpes Mamba'ul Ma'arif, selain dihadiri Cagub Gus Ipul, juga para kiai seperti KH Anwar Manshur (Ponpes Lirboyo, Kediri), KH Miftahul Ahyar (Ponpes Miftahussunah, Surabaya) dan KH Nawawi Abdul Jalil (Ponpes Sidogiri, Pasuruan).
Kemudian KH Agus Ali Masyhuri (Ponpes Bumi Sholawat, Sidoarjo), KH Anwar Iskandar (Ponpes Al Amin, Kediri), KH Mutawakil Alallah (PP Zainal Hasan, Genggong, Probolinggo), KH Fuad Nur Hasan (Ponpes Sidogiri, Pasuruan), KH Fuad Jazuli (Ponpes Ploso, Kediri), KH Kholil As’ad Samsul Arifin (Ponpes Wali Songo, Situbondo) serta KH Idris Hamid (Ponpes Salafiyah, Pasuruan).
Sedulur Ngaji, kata KH Nurul Huda, adalah kegiatan bermunajat kepada Allah melalui wasilah mengkhatamkan Al Quran, membaca Salawat Nariyah, dan tahlil. Tujuannya, meminta keselamatan, kesejahteraan, dan keberkahan kepada Allah untuk masyarakat Jawa Timur.
Gerakan Sedulur Ngaji juga dilakukan agar pilkada serentak diJawa Timur tahun 2018 ( Pemilihan Gubernur Jatim serta 18 pemilihan kepala daerah kabupaten dan kota) berjalan lancar, tertib, dan aman.
Juga menghasilkan pemimpin amanah, dan bermanfaat yang memperjuangkan Islam ahlussunnah wal jama’ah annahdliyah, jamiyah NU dan pondok pesantren.
Sedulur Ngaji juga upaya untuk berdoa dan menghadang upaya-upaya pihak luar yang dengan berbagai sekenario ingin memecah belah keutuhan NU. Para kiai sepuh sudah beristikharah dalam menentukan pilihan, jangan sampai Nahdliyin bisa dipecah belah.
Sedulur Ngaji diserukan digelar setiap malam Jumat Pukul 19.30 Wib serentak di Jawa Timur. Masyarakat bisa melaksanakan kegiatan tersebut di rumah warga, musholla, masjid, dan pondok pesantren.
“Sedikitnya, 30 orang akan diundang dalam satu kegiatan Sedulur Ngaji,” kata KH Nurul Huda Jazuli
Reporter: Rois Jajeli
Editor: Arif Ardianto
Baca Juga: Ditolak Daftar Bacaleg, DPD PSI Wadul Panwaskab Banyuwangi
Editor : Redaksi