jatimnow.com - Ada yang berbeda saat Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno berkunjung ke Pondok Pesantren Nurul Kholil, Bondowoso. Puti disuguhi atraksi kembangan pencak silat Madura.
Ciri penting pencak silat Madura adalah permainan senjata clurit. Sejumlah pria yang mamakai kaos putih bertuliskan “2 Gus Ipul-Mbak Puti” terlihat kompak memainkan kembangan jurus pencak.
Baca Juga: Ditolak Daftar Bacaleg, DPD PSI Wadul Panwaskab Banyuwangi
Pondok Pesantren Nurul Kholil, yang diasuh KH Ubaidillah Nur Cholil, rupanya telah menyiapkan acara begitu matang. Atraksi itu disaksikan ribuan orang, termasuk santri dan santriwati.
Saking gembiranya dikunjungi Puti Guntur, Kiai Ubaid mengaku tidak bisa banyak kata.
"Saya gembira sekali,” katanya, Kamis (29/3/2018).
Pada atraksi pencak silat itu, senjata yang dimainkan bukan clurit beneran, melainkan senjata mainan.
“Para pesilat itu bisa luwes ya, dan cekatan, dalam memainkannya,” ujarPuti .
Pencak silat, kata Puti, adalah bela diri yang khas Nusantara. Setiap daerah, biasanya memiliki ciri khas sendiri.
“Daerah-daerah Jawa Timur, pasti banyak aliran silatnya. Ada pula yang mengolah tidak sekedar bela diri, tetapi juga menjadi seni pertunjukan,” kata Puti.
Ia semakin mengagumi Jawa Timur, yang punya ragam seni kebudayaan. Salah satunya, yang diwariskan di pondok-pondok pesantren.
Baca Juga: Akui Kemenangan Khofifah di Pilgub Jatim, Ini Harapan Gus Ipul
“Ada kesenian hadrah, sholawat dan pencak silat,” kata Puti.
Rabu (28/3/2018) kemarin, Puti Guntur mengunjungi Pondok Pesantren Nurul Kholil di Curahdami. Ia didampingi Ketua DPC PDI Perjuangan (PDIP) Bondowoso, Irwan Bachtiar Rachmat, yang juga Calon Wakil Bupati Bondowoso.
“Sebagai warisan leluhur, pencak silat harus dipertahankan dan dikembangkan. Pencak silat juga memberikan filosofi diri yang dididik untuk welas asih, berwatak ksatria, jujur dan solider satu sama lain,” kata Puti
Saat menyaksikan pertunjukan itu, Puti dan penonton lain terlihat terpukau dengan permainan jurus-jurus silat.
Sebagai kawasan tapal kuda, Bondowoso memang banyak dikuati oleh kultur santri dan Madura.
Baca Juga: Gus Ipul Ucapkan Selamat Atas Kemenangan Khofifah di Pilgub Jatim
Namun penonton yang terpukau juga dibuat tertawa terpingkal-pingkal ketika para pesilat tiba-tiba bergoyang gemulai, melenggak-lenggokkan pinggang, bak perempuan.
"Gerakan itu perpaduan tari dan kembangan pencak silat, yang diiringi musik tradisional, dan menjadi tari khas Bondowoso," kata Irwan, Calon Wakil Bupati.
Filosofi dari semua gerakan itu, kata Irwan, setiap orang harus dibekali dengan ilmu dan kekuatan untuk menjaga diri, tapi tidak boleh dipakai untuk arogansi.
"Makanya diselingi gurauan-gurauan, sehingga citra pesilat itu bukan sosok yang menakutkan. Justru membuat orang disekitarnya nyaman," kata Irwan.
Reporter/Editor: Arif Ardianto
Editor : Redaksi