jatimnow.com - Cawagub Jatim Emil Dardak memanfaatkan libur nasional Isra Miraj, Sabtu (14/4/2018) untuk bersilaturahmi di Kabupaten Nganjuk.
Bupati Trenggalek non aktif ini, mengunjungi Desa Petak, Kecamatan Bagor, Nganjuk.
Baca juga: Akui Kemenangan Khofifah di Pilgub Jatim, Ini Harapan Gus Ipul
Di sana, selain bersilaturahmi bersama kerabat dan warga setempat, Emil juga menyempatkan berziarah ke makam leluhurnya yaitu Mbah Karimun.
Dalam sejarahnya, leluhur Emil tersebut merupakan salah satu penyebar agama Islam di Petak.
Sabdo Utomo, Kades Petak yang masih memiliki hubungan darah dengan Emil Dardak menuturkan bahwa Mbah Karimun adalah seorang pengikut Pangeran Diponegoro yang menyebarkan agama Islam pertama di Desa Petak.
Usai perang Diponegoro, sisa-sisa pasukan Mbah Karimun akhirnya banyak menjadi penyebar agama Islam dan menjadi naib.
Baca juga: Gus Ipul Ucapkan Selamat Atas Kemenangan Khofifah di Pilgub Jatim
“Naib pertama di Desa Petak ini adalah leluhurnya Mas Emil yaitu Mbah Karimun, yang menjadi tokoh agama di Desa ini. Sedangkan untuk H. Dardak sendiri nama mudanya adalah Mochammad Darmawan yang berada di Pondok Pesantren Mojosari. Ketika salat Jum’at sering datang ke mushola Petak ini,” imbuhnya.
Emil sendiri mengaku sangat senang bisa bertemu dengan saudara-saudaranya di Nganjuk.
Menurut orang nomor satu di Trenggalek ini, kakeknya Mochammad Darmawan atau yang biasa dipanggil Mbah Dardak, menikah dengan wanita Trenggalek bernama Siti Mardiyah. Di Trenggalek kemudian Mbah Dardak menjadi naib dan guru agama.
Baca juga: Saksi Nomor 2 Tolak Rekapitulasi Pilgub Jatim, Demokrat Tak Takut
Sedangkan Siti Mardiyah merupakan cicit dari Mbah Mesir (putra Syeh Yahudo Nogosari, Pacitan) penyebar agama Islam yang terkenal di Trenggalek.
“Kalau memang diturut-turut ada Mbah Tohir di Wates, kemudian Mbah Karimun dan Mbah Faturrohman yang masih sangat erat terkait. Semoga ini menjadi awal silaturahmi dan bisa mempererat hubungan kedepannya,” pungkasnya.
Reporter: Fahrizal Tito
Editor: Arif Ardianto
Editor : Redaksi